Pakar Hukum Anggap Hal Yang Wajar Teguran Kru Deep Purple Kepada Rhoma Irama, Katanya: Beda Kulturnya

Gerbangnalar.com - Viralnya soal teguran kru Deep Purple kapada Rhoma Irama di sosial media, memantik seorang praktisi hukum, Noviar Irianto ikut berkomentar, katanya itu hal biasa dan wajar.

Teguran kru Deep Purpel kepada Rhoma Irama di acara yang konser kemarin, karena yang ia bawakan akan melodi milik Deep Purple, ini menurut Noviar wajar-wajar saja.

Apa yang terjadi mengenai insiden teguran kepada Rhoma Irama, Noviar anggap wajar, karena memainkan melodi milik orang lain.

Baca Juga: Teguran Kru Deep Purple kepada Rhoma Irama Seharusnya Tak Terjadi, Ini Alasannya, Ingatkan Kalimat 'Terlalu'

Menurut Noviar, pihak kru Deep Purple sah-sah saja menengur Rhoma Irama saat itu."Bang Haji nyayiin lagi milik mereka," ujarnya, pada selasa (14/03/23).

Akan tetapi Noviar menandaskan, apakah saat itu sudah disiapkan sebelumnya atau tidak.

Mengenai kasus insiden teguran kepada Rhoma Irama waktu itu, menurut pakar hukum ini, bahwa saat itu ada sesuatu yang di langgar.

Baca Juga: Meski Sempat Dapat Teguran Dari Kru Deep Purple, Rhoma Irama Tetap Tampil Memukau Bersama Soneta

Dalam kasus tersebut yang melanggar adalah pihak Rhoma Irama, dimana seorang musisi membawakan atau menyanyikan lagu milik orang lain.

Sesuai aturan Undang-undang nomor 28 Tahun 2014, mengenai Hak Cipta, ini masih berlaku kendati sebatas intro saja.

Dalam aturan Undang-undang tersebut, sejatinya mengahrgai karya musisi atau seniman itu sangat dijunjung tinggi, sehingga tidak bisa seseorang seenaknya membawakan lagi milik orang lain tanpa seizinnya.

Baca Juga: Masih 3 SMP, Anak Lilis Karlina Jual Narkoba Via Online dan Terancam 10 Tahun Penjara! Diduga Punya Anak Buah

Tentunya, ada hukum royalti terkait penggunaan atau membawakan karya milik orang lain.

Noviar juga menjelaskan, tentu Rhoma Irama sangat tahu akan akan hal itu, bisa jadi ada kesalah fahaman dari pihak Deep Purple waktu itu.

"Sekelas bang Haji Rhoma (Irama), saya yakin dia sangat sadar mengenai royalti," kata Noviar.