Bikin Merinding! Longsor Yang Akibatkan Satu Desa Tertimbun Beserta Penghuninya, Pengguna Jalan Kerap Diganggu

Gerbangnalar.com - Kisah desa yang hilang akibat longsor, pernah tertulis disalah satu website, yang mana ceritanya adalah sebuah angkutan umum di Jalan Trans Sulawesi.

Kejadian ini pada bulan Maret tahun 1996, dimana saat itu kendaraan umum melaju melewati desa yang tertimbun longsor, dimana hampir semua penduduknya meninggal.

Jalan yang harus disusuri merupakan kawasan tebing yang cukup curam dan meneganggkan. Terlebih saat melintasi kawasan bekas desa yang tertimbun longsor.

Baca Juga: Misteri Sosok Gaib Yang Bisa Sesatkan Pendaki di Gunung Ijen, Tak Usah Risau, Ini Doa Untuk Menangkalnya

Dalam tulisan tersebut di ceritakan, sebuah kendaraan umum, sejenis bus melewati Jalan Trans Sulawesi, yang menuju Sulawesi Utara ke Palu, hingga Sulawesi Tengah.

Pada saat itu cuaca hujan cukup deras, jalanan aspal nampak remang-remang akibat guyuran hujan yang begitu besar.

Ditambah lagi angin yang begitu kencang, kondisi jalan yang banyak tikungan serta sempit. Selain itu kawasan yang berada di tepian jurang.

Baca Juga: Inilah Makhluk Astral Yang Dipercaya Sebagai Penunggu Gunung Ijen, Jelaskan Berbagai Benda Pusaka di Kawah

Diketahui sopir yang bernama Yansen mengemudikan kendaraan nya dengan begitu ekstra hati-hati, dan sesekali ia mengusap keningnya karena kecapekan dan rasa khawatir yang sangat.

Yansen sendiri sebenarnya cukup kenal dengan Jalan Trans Sulawesi menuju kota Palu. Namun saat ini, baginya cukup sulit untuk menaklukkan jalan tersebut, lantaran guyuran hujan.

Meski harus berjibaku dengan angin dan hujan, ditambah kondisi jalan yang menakutkan, Yansen harus berhasil membawa penumpang menuju Kota Palu.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Benarkah Memiliki Hubungan Gaib Dengan Semeru? Begini Penjelasan Mistis Keduanya

Tak mau kecolongan sedikitpun, Yansen kerap mengingatkan kondekturnya yang bernama Iwan.

"Awasi terus jalanan Wan, perhatikan baik-baik kondisi jalan, benar-benar aman atau ada gangguan ?"

Iwan yang merupakan kondektur tetap Yansen, kali ini juga merasakan ujian berat menyusuri Jalan Trans Sulawesi, sesekali ia mengeluarkan kepalanya untuk memastikan kemanan jalan.