Setelah Mengubur Lembu Sora Hidup-hidup, Dewi Kilisuci Bertobat Dengan Menjadi Pertapa, Disinilah Lokasinya

Gerbangnalar.com - Cerita sejarah Dewi Kilisuci dengan Lembu sora cukup populer bagia masyarakat, khususnya warga Kediri dan Blitar.

Legenda terjadinya Gunung Kelud adalah salah satu sejarah budaya yang berkaitan dengan Dewi Kilisuci dan Lembu sora.

Dikisahkan, ketika Lembu sora yang sakti namun berkepala binatang ini hendak melamar Dewi Kilisuci dari Kerajaan Kediri.

Baca Juga: Makam Dempul, Tempat Pembuangan Mayat Tanpa Identitas, Kata Gus Maksum: Disana Tempat Kerajaan Jin

Lantaran takut amukan Lembu sora, Dewi Kilisuci menerima lamarannya tersebut. Namun dengan satu syarat, yaitu membuat sumur yang ukuran dalamnya adalah tatkala berteriak dari dalam, suaranya tidak terdengar lagi ke atas.

Dengan kesaktiannya, Lembu sora menyanggupi permintaan Dewi Kilisuci. Namun, sebenarnya ini hanyalah siasat licik putri Kerajaan Kediri.

Ternyata Dewi Kilisuci bersama bala pasukannya telah mempersiapkan bebatuan untuk mengubur hidup -hidup Lembu sora.

Baca Juga: Temukan Makam Damarwulan di Bondowoso, Banyak Warga Ingin Mengunjungi, Hingga Ada Yang Sempatkan Baca Tahlil

Tatkala sumur yang digali Lembu sora sudah amat dalam, dan tidak terdengar lagi suaranya, seketika Dewi Kilisuci menggelontorkan bebatuan ke dalam sumur tersebut.

Betapa kaget dan marah, Lembu sora ternyata ditipu oleh Dewi Kilisuci. Semula ia berusaha menerobos terjangan bebatuan, namun apalah daya karena sudah kelelahan.

Pada akhirnya, matilah Lembu sora dalam gundukan bebatuan. Inilah yang konon disebut-sebut sebagai sejarah asal usul Gunung Kelud.

Baca Juga: Mbah Boncolono di Bukit Maskumambang, 'Robin Hood' dari Kediri Yang Bikin Belanda Tak Berkutik,

Candi pertapaan

Berdasarkan cerita rakyat, konon setelah mengubur hidup -hidup Lembu sora, Dewi Kilisuci beserta rakyatnya dicekam ancaman lahar Gunung Kelud.

Hal itu lantaran Lembu sora masih sempat bersumpah untuk menuntut balas. Ancaman tersebut berbunyi,