Hampir Setengah Warga Amerika Serikat Cemas Simpan Uang di Bank Akibat Jatuhnya Bank Silicon Valley!

GerbangNalar.com - Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gallup Inc hampir setengah dari warga AS khawatir dengan keamanan di Bank.

Hampir sekitar 48 persen warga AS khawatir dengan keamanan uang di Bank yang mereka punya atau di institusi keuangan lain.

Survei ini dilakukan pada sekitar 1.023 orang dewasa di AS pada tanggal 3-25 April 2023.

Baca Juga: Bank Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik! Presiden Jokowi Minta Waspada Akan Segala Resikonya

Ada sebanyak 19 persen dari responden survei tersebut menyatakan bahwa mereka sangat khawatir.

Sedangkan sisanya sekitar 25 persen menyatakan bahwa mereka cukup khawatir.

Sementara, 30 persen lainnya dari orang yang mengikuti survei tersebut menyatakan bahwa mereka tidak terlalu khawatir.

Baca Juga: Baru Tiga Bulan Bank BRI Jadi Satu-Satunya Yang Berhasil Cetak Laba Bersih Capai Rp 15,56 Triliun

Namun, 20 persen lagi menyatakan mereka tidak khawatir sama sekali terkait keuangan mereka di Bank.

Hasil penelitian ini dilakukan setelah kejatuhan bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) yang diawali dengan jatuhnya Silicon Valley Bank pada Maret lalu.

Para investor juga khawatir dengan kesehatan bank karena jatuhnya harga saham dari Bank regional AS.

Baca Juga: Bahaya Mengancam, Ransomware Lockbit 3.0 Ancam BSI Hingga Curi 1.5 Terabyte Data Dari 15 Juta Nasabah!

Salah satunya adalah PacWest yang turun 86 persen secara keseluruhan pada tahun ini.

Tingkat kekhawatiran pada survei tersebut sangat mirip dengan survei yang pernah dilakukan Gallup pada September 2008 lalu ketika Lehman Brothers runtuh.

Akan tetapi survei pada Desember 2008 para responden menunjukkan sentimen yang membaik setelah sejumlah langkah dilalui untuk mengurangi dampak krisis keuangan.

Baca Juga: PARAH, Data Nasabah Pengguna BSI Diduga Bocor Usai Serangan Siber Ransomware!

Akan tetapi tetap sulit untuk menakar perubahan sikap warga AS dari waktu ke waktu, karena survei tersebut tidak dilakukan secara rutin atau setiap hari.

Sementara itu survei yang dilakukan pada April 2023 ini menunjukkan bahwa kekhawatiran cenderung dirasakan oleh mereka yang berpenghasilan menengah dan menengah ke bawah atau masyarakat tanpa gelar sarjana.***