Inilah Jejak Peradaban Perkembangan Agama Islam di Prancis, Di Bawa Para Imigran Dari Maroko Dan Aljazair

Gerbangnalar.com- Berdasarkan sejumlah sumber, saat ini pemeluk agama Islam di Prancis diperkirakan mencapai 7 juta orang lebih.

Jumlah tersebut menjadikan Prancis sebagai komunitas pemeluk agama Islam terbesar di Eropa Barat, kemudian disusul Jerman dengan empat juta jiwa, dan Inggris berkisar tiga juta jiwa.

Awal mula perkembangan agama Islam di Prancis sendiri ialah dengan melalui para imigran dari negeri Maghribi.

Baca Juga: Inilah 3 Dinasti Islam Yang Pernah Meneguhkan Kejayaan Islam di Italia, Sebelum Adanya Pengaruh Katolik

Diantaranya para imigran tersebut berasal dari Aljazair, Maroko, Mauritania, dan bersama beberapa imigran lainnya.

Diperkirakan pada tahun 1960-an, ada ribuan buruh dari Arab yang bermigrasi besar-besaran menuju daratan Eropa, terutama yang dituju adalah Prancis.

Namun sebelumnya, pada tahun 1904, sudah banyak ditemui pekerja muslim di Prancis, jumlah mereka ini kurang lebihnya sekitar 5.000 jiwa.

Baca Juga: Inggris Resmi Memiliki Raja Baru Setelah Penobatan Pangeran Charles III, Inilah Deretan Prosesi Ritualnya

Sehingga buruh-buruh pemeluk agama Islam tersebut menyebar luas di berbagai kota besar, seperti Paris dan Marseille.

Dan para buruh pabrikan ini dikenal sebagai Kabyles, hal ini lantaran kebanyakan mereka berasal dari wilayah Kabyles, Aljazair Utara.

Pada era tersebut, para pekerja juga ada yang datang dari wilayah Afrika Utara dan mereka  tidak pernah membayangkan akan tinggal secara turun temurun di Prancis.

Baca Juga: Jejak Perjalanan Kaum Muslimin di Jerman Mulai Perang Dunia Hingga Masa Kepemimpinan Adolf Hitler

Ketika perang dunia II meletus, para pekerja ini juga ikut bertempur untuk mendukung Prancis.

Selanjutnya, perkembangan agama Islam di Prancis mulai nampak pada akhir abad ke-19, dan memasuki abad ke- 20.

Pada tahun 1922, di ibu kota Prancis, yaitu Paris, didirikan sebuah bangunan Masjid megah yang diberi nama Masjid Raya Yusuf.