4 Ajian Yang Dimiliki Gus Dur Hingga Mencapai Derajat Wali, Kata Mbah Moen: 'Wahh, Ora Kuat Aku'

Gerbangnalar.com - Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid sampai kapanpun selalu tidak pernah habis membahasnya. Mulai saat masih hidup hingga setelah wafatnya, sampai ada yang mengira beliau punya ajian.

Kekeramatan Gus Dur selalu dikait-kaitkan lantaran makam yang tidak pernah sepi peziarah seperti makam para Wali di Tanah jawa. Benarkah Gus Dur punya ajian hingga sampai derajat Wali ?

Pada masanya, kerap Gus Dur meliki sepak terjang yang berbeda. Bahkan dikabarkan pernah berseberangan dengan KH. Maemon Zubair, dari Pesantren Sarang-Rembang.

Baca Juga: Cucu Syaikh Abdul Qadir AL Jailani Hadiri Acara Harlah Satu Abad NU, Langsung Pimpin Bacaan Manaqib

Kendati demikian, ternyata antara Gus Dur dan Mbah Moen (panggilan akrab KH. Maemon Zubair) dalam beberapa momen tertentu terlihat akrab dan menyatu.

Hingga sampai Gus Dur meninggal dunia, siapa sangka makam Presiden RI ke empat ini tidak pernah sepi dari peziarah. Seperti makam walisongo yang puluhan hingga ratusan peziarah tiap hari selalu membanjiri.

Mengenai hal ini, sekelas ulama sepuh seperti Mbah Moen pernah mempertanyakan, mengapa itu bisa terjadi pada Gus Dur, adakah punya ajian tersimpan yang dimiliki ?

Baca Juga: Pidato Said Aqil di Sarasehan Satu Abad NU, PKB Adalah NU, Kata Gus Yahya: NU Tidak Boleh Jadi Alat Politik

Dilansir dari kanal You Tube generasi Muda Nusantara, seperti dikisahkan oleh KH. Nasihin Hasan pada waktu Haul ke 10 Gus Dur.

Dalam pidatonya, KH Nasihin menceritakan bahwa Mbah Moen pernah menanyakan perihal makam Gus Dur yang tak pernah sepi,"Gus Dur punya ajian apa?"

Selanjutanya KH. Nasihin memaparkan mengapa Gus Dur bisa seperti itu. Berdasarkan keterangannya melalui sudut pandang KH. Nasihin ada 4 ajian yang dimiliki Gus Dur.

Baca Juga: Harlah Satu Abad NU Akan di Gelar Di Sidoarjo, Inilah Alasan Mengapa Stadion Delta Mania Langganan Acara PBNU

1. Kesederhaan Hidup

Saking sederhananya, Gus Dur sering naik bus umum meskipun ditawari mobil atau antar jemput.

KH. Nasihin menyaksikan kesederhanaan Gus Dur pada kisaran tahun 80-an. Dimana waktu itu Gus Dur menjadi Penasehat Informal Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES).