Miris!! Akibat Kecanduan Game dan Film Wikwik, Puluhan Anak di Pati Dirawat Karena Mengalami Gangguan Jiwa

GerbangNalar.com - Puluhan anak di Pati, Jawa Tengah, terpaksa harus dirawat dirumah sakit jiwa karena mengalami gangguan kejiwaan yang diakibatkan kecanduan game dan Film Wikwik.

Berita ini sungguh mengejutkan karena gadget sempat meresahkan orang tua, dan kasus anak kecanduan game dan Film Wikwik di Pati, Jawa Tengah, akan semakin membuat para orangtua makin resah.

Pengaruh negatif gawai terhadap kehidupan sehari-hari, khususnya pada anak memang sangat besar, jadi tak heran jika merebaknya kasus anak kecanduan game dan Film Wikwik di Pati, Jawa Tengah tersebut.

Baca Juga: Usai Resmikan Masjid Indonesia di Uganda, Ivan Gunawan Minta Masyarakat Indonesia Berkunjung Jika Pergi Kesana

Hal ini sontak menimbulkan banyak spekulasi di masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa kemudahan akses informasi sering disalahgunakan sehingga menyebabkan situasi seperti ini.

Kepala Sentra Margo Laras Pati, Jiwaningsih, buka suara dan mengungkap jika ada puluhan anak mencapai 30 orang yang kecanduan game dan Film Indehoy pada saat Webinar Kesehatan Mental anak di Kabupaten Pati, pada Jum'at (27/1/2023).

Dirinya menjelaskan jika 30 anak yang kecanduan game dan Film Wikwik ini bahkan sampai mengalami gangguan kejiwaan.

Baca Juga: Terkuak!! Alasan Ivan Gunawan Bangun Masjid di Uganda Afrika, Ternyata Karena Tak Tega Melihat Sosok Ini...

Ternyata ada juga yang lebih parah dari hal tersebut, banyak anak-anak yang mengalami hal yang serupa karena kecanduan Film Wikwik.

Bahkan akibat kecanduan Film Indehoy tersebut, para pasien sampai melakukan hubungan wikwik dengan sesama jenis.

Hal tersebut diunggap langsung oleh Dr Yarmaji sebagai Dokter Jiwa di RSUD RAA Soewondo Pati.

Baca Juga: Ada Ribuan Janda Baru, Pengadilan Agama Bondowoso Mencatat Seribu Lebih Kasus Perceraian di Tahun 2022

Dokter tersebut menceritakan, jika kasus kecanduan Film Indehoy ini pernah dilakukan oleh seorang siswi SMP.

Pada awalnya tidak ada gerak-gerik mencurigakan, saat masuk dan pulang sekolah pun siswi ini selalu dijemput orangtuanya.

Tetapi ternyata setelah diberikan akses pada gadget, penggunaannya menjadi tidak terkontrol.